Krisis Penjualan Ginjal di Nepal: Implikasi Sosioekonomi dan Upaya Penanggulangan

justinpotts.com – Eskalasi penjualan ginjal di Nepal disebabkan oleh kondisi ekonomi yang menekan. Fenomena ini mencerminkan tingkat keputusasaan finansial di kalangan populasi pria. Warga Desa Hokse, Kanncha dan Ram, mengungkapkan konsekuensi jangka panjang dari penjualan ginjal. Julukan ‘Lembah Ginjal’ untuk Desa Hokse menandakan prevalensi tinggi kegiatan ini.

Tingginya insiden penjualan ginjal ilegal di Desa Hokse menimbulkan keprihatinan sosial. Upaya komunitas untuk mengakhiri praktik ini mendapat resistensi dari berbagai tantangan struktural. Inisiatif lokal berfokus pada pemberantasan penjualan ginjal ilegal. Persoalan eksploitasi oleh calo dan disinformasi menjadi fokus utama.

Praktik penjualan ginjal seringkali dianggap sebagai solusi finansial sementara untuk keadaan darurat. Migrasi tenaga kerja ke luar negeri menjadi alternatif populer, namun membawa risiko kesehatan yang serius.

Suman membagikan pengalamannya dalam menghadapi krisis finansial dan emosional, berujung pada penjualan ginjal. Proses penjualan ginjalnya meninggalkan dampak jangka panjang yang menyakitkan baik secara fisik maupun psikologis.

Ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan ginjal di India menciptakan pasar gelap. Isu perdagangan organ menjadi perhatian utama di skala nasional dan internasional. Sekitar sepuluh persen dari transplantasi organ secara internasional diduga berasal dari perdagangan ilegal.

Jit Bahadur Gurung melambangkan risiko kesehatan yang dihadapi oleh pekerja migran dalam kondisi kerja yang keras. Pekerja migran acapkali tidak menyadari gejala gagal ginjal sampai kondisinya menjadi kritis.

Dr. Pukar Shrestha, ahli transplantasi, mencatat pola kerusakan ginjal pada pekerja migran. Kontribusi pekerja migran terhadap kasus transplantasi ginjal di Nepal adalah signifikan. Penekanan pada edukasi sebagai alat pencegahan kerusakan ginjal di kalangan pekerja migran. Dr. Shrestha menekankan pentingnya memiliki informasi kesehatan yang akurat untuk pekerja di lingkungan yang berisiko.

Situasi penjualan ginjal di Nepal menuntut intervensi kesehatan yang komprehensif dan penguatan regulasi hukum. Pendekatan multisectoral diperlukan untuk melindungi hak asasi warga dan menghentikan praktik eksploitasi.