Asal Usul Panada Yang Menjadi Perpaduan Budaya Kuliner Minahasa

justinpotts.com – Panada adalah jenis pastel ikan khas Manado yang telah menjadi salah satu makanan khas Indonesia, khususnya dari wilayah Sulawesi Utara. Dikenal dengan bentuknya yang mirip dengan empanada dari Spanyol, panada memiliki ciri khas berupa kulit yang renyah dengan isian berupa campuran ikan cakalang atau jenis ikan lainnya yang telah diolah dengan bumbu rempah khas. Artikel ini akan menggali asal usul panada dan peranannya dalam menunjukkan kekayaan budaya kuliner Minahasa.

Sejarah dan Konteks Budaya

  1. Akar Minahasa: Panada merupakan bagian integral dari kuliner Minahasa yang terkenal dengan keberanian dalam bereksperimen dan menggunakan berbagai jenis bahan makanan.
  2. Pengaruh Kolonial: Panada diduga terinspirasi dari empanada yang dibawa oleh penjelajah atau pedagang Spanyol ke Indonesia. Seperti banyak masakan Indonesia lainnya, panada kemudian diadaptasi dengan menggunakan bahan-bahan lokal dan rempah-rempah.

Bahan dan Proses Pembuatan

  1. Bahan Utama: Ikan cakalang adalah bahan utama yang paling umum, meskipun varian lain mungkin menggunakan ikan tuna atau jenis ikan lainnya.
  2. Adonan Kulit: Kulit panada dibuat dari campuran tepung terigu, air, dan garam, yang kemudian digiling dan dibentuk hingga tipis.
  3. Isian: Isian terbuat dari ikan yang sudah dimasak dengan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan kadang-kadang santan.
  4. Penggorengan: Setelah diisi dan dilipat menjadi setengah lingkaran, panada digoreng dalam minyak panas hingga warnanya keemasan dan teksturnya renyah.

Persebaran dan Popularitas

  1. Kehadiran di Manado: Panada adalah bagian dari identitas kuliner Manado dan sering dijadikan sebagai makanan pembuka atau camilan.
  2. Penyebaran: Saat ini, panada dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dan bahkan di beberapa restoran Indonesia di luar negeri.

Nilai Nutrisi

Panada menyediakan asupan protein yang baik dari ikan dan energi dari karbohidrat yang terkandung dalam kulit pastelnya.

Aspek Sosial dan Budaya

  1. Simbol Kebudayaan Minahasa: Panada menandai keunikan dan keragaman kuliner Minahasa yang memadukan pengaruh luar dengan tradisi lokal.
  2. Warisan Kuliner: Makanan ini menjadi simbol dari warisan kuliner yang dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Sulawesi Utara.

Pelestarian dan Warisan Kuliner

  1. Transmisi Keahlian: Keterampilan membuat panada yang diturunkan dari generasi ke generasi memastikan keberlangsungan kuliner ini.
  2. Potensi Gastronomi: Dengan ciri khasnya yang unik, panada memiliki potensi untuk dikenalkan lebih luas sebagai bagian dari gastronomi Indonesia yang kaya.