Insiden Pembunuhan oleh Wem Pratama: Analisis Polrestabes Medan

justinpotts.com – Kapolrestabes Medan mengungkap motif di balik pembunuhan yang dilakukan Wem Pratama terhadap ibu kandungnya, Megawaty, terpengaruh oleh perselisihan domestik yang berujung pada tragedi.

Kapolrestabes Medan, Kombes Teddy Jhon Marbun, memaparkan bahwa insiden ini terjadi pada hari Senin (1/4/2024), di mana korban ditemukan tewas pasca pulang kerja.

Awal mula peristiwa terjadi saat Wem menyapa ibunya yang berlanjut dengan teguran keras dari Megawaty terhadap kebiasaan merokok Wem. Tindakan Wem merokok rokok mahal sementara ia tidak bekerja menjadi pemicu teguran tersebut.

Teddy mengindikasikan adanya kemungkinan dendam lama Wem karena sering ditegur, yang diperparah oleh status Wem sebagai pengangguran.

Pertengkaran memuncak saat Wem merespons dengan agresi dan memukul Megawaty, yang mengakibatkan korban terjatuh.

Setelah korban terjatuh, Wem melanjutkan serangan dengan memukuli korban secara bertubi-tubi hingga korban mengalami luka serius.

Dalam keadaan amarah, Wem menggunakan pisau cutter untuk melukai bagian vital korban, termasuk leher dan urat nadi tangan.

Setelah melakukan aksi pembunuhan, Wem menyembunyikan jasad ibunya dan kini telah ditangkap serta ditahan oleh otoritas, dengan proses hukum yang tengah berlangsung.

Wem Pratama menghadapi ancaman hukuman seumur hidup sesuai dengan Pasal 340 jo Pasal 338 KUHPidana yang mengatur tentang pembunuhan berencana.

Polrestabes Medan telah mengidentifikasi motif di balik pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Wem Pratama. Berdasarkan bukti dan penyelidikan, Wem dihadapkan pada konsekuensi hukum yang berat sesuai dengan ketentuan hukum pidana di Indonesia.