justinpotts.com – Prediksi tentang potensi Perang Dunia 3 semakin meningkat, dengan beberapa pakar, termasuk sejarawan terkenal Timothy Snyder, menyarankan bahwa kejadian tersebut mungkin tidak jauh. Snyder, yang merupakan profesor sejarah di Universitas Yale dengan keahlian khusus di Eropa Timur dan Uni Soviet, telah menyatakan bahwa situasi di Ukraina saat ini bisa dibandingkan dengan peristiwa yang terjadi menjelang Perang Dunia 2.
Menurut Snyder, konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia bisa diibaratkan sebagai benteng pertahanan terhadap Perang Dunia 3. Ia mengaitkan kondisi tahun 2024 dengan tahun 1938, di mana Ukraina, menurutnya, mirip dengan posisi Cekoslowakia yang pada waktu itu memilih untuk bertahan melawan invasi. Pada tahun 1939, Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler berhasil menguasai Cekoslowakia, yang kemudian memicu serangkaian peristiwa yang mengarah pada pecahnya Perang Dunia 2 setelah Jerman menginvasi Polandia dan Inggris serta Prancis menyatakan perang terhadap Jerman.
Snyder menekankan bahwa, jika Ukraina gagal dalam perang ini atau jika dunia gagal mendukung Ukraina, maka akan membuka peluang bagi Rusia untuk melakukan agresi lebih lanjut di masa depan. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah konferensi di Tallinn, Estonia, seperti yang dilaporkan oleh Newsweek.
Meskipun konflik di Ukraina telah berlangsung lebih dari dua tahun dan telah membangkitkan kekhawatiran tentang eskalasi besar-besaran, negara-negara NATO telah menjelaskan posisi mereka sebagai non-kombatan dalam konflik tersebut, dengan tujuan untuk menghindari penyebaran kekerasan lebih lanjut.
Kyiv telah menyuarakan kekhawatiran bahwa, jika Ukraina dikalahkan oleh Rusia, negara-negara Eropa lainnya mungkin akan menjadi target selanjutnya oleh Rusia. Awal tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa “segalanya mungkin terjadi” dalam konteks perang yang lebih luas antara Rusia dan negara-negara Barat yang mendukung Ukraina, menambahkan bahwa “dunia hanya selangkah lagi dari Perang Dunia 3 skala penuh.”
Di sisi lain, Alexander Lukashenko, pemimpin Belarusia dan sekutu dekat Putin, juga telah menyuarakan peringatan serupa, mengklaim bahwa dunia “sekali lagi berada di ambang jurang kehancuran.”